Wednesday, December 13, 2017

From The Bottom of My Broken Heart

2 tahun lalu aku merasakan kembali rasa bahagia karena aku memilikimu. Entah apakah ini keputusan yang tepat atau tidak pikirku saat itu dan kamu meyakinkan aku untuk mengambil keputusan itu.

1 tahun yang lalu aku senang bisa melalui hari-hariku tepat 1 tahun bersama denganmu. Sungguh bersyukur dan bahagia memilikimu. Namun di samping itu aku merasakan ada yang mengganjal namun aku tidak yakin dan tidak tahu apa. Sempat kusampaikan pertanyaan yang muncul dari hatiku padamu, berhargakah 1 tahun kebersamaan kita. Berartikah bagimu kebersamaan ini. Yang saat itu kamu jawab dengan singkat berharga dan berarti. Senang mengetahui jawabanmu namun entah kenapa masih saja ada yang mengganjal di hati, seolah hati teriak dan memberikan sinyal ada yang tidak beres dan belum ku ketahui yang harus aku cari jawabannya. Namun aku mengabaikan sinyal dari hatiku itu dan menganggap semua baik-baik saja seperti yang selalu kamu katakan. Dan aku hanya bisa berucap dalam hati sebait doa untukmu. Senang namun entah kenapa saat itu aku merasa sedih dan seperti kehilanganmu. Rasa sayang yang besar dalam hatiku ini entah kenapa membuatku merasa aku berjalan dan berjuang sendiri. Namun begitu besarnya rasa itu sehingga aku selalu membuang pikiran, prasangka, dan mengabaikan sinyal aneh dihatiku.

Entah bagaimana lagi untuk mengungkapkan sayangku padamu yang begitu besar. Lagi-lagi yang dapat terucap hanya di hati dan bibirku ketika aku berlutut dan bercengkrama dengan penciptaku.

Dan hari ini, entah kenapa aku merasa melow, teramat sedih, rasanya ingin menangis dan airmata yang memaksa keluar dan jatuh begitu besar. Entah kenapa aku masih amat jelas mengingatmu dalam hati dan pikiranku sebelum saatnya aku melupakan semua yang ada di sekitarku bahkan mungkin aku pun nantinya akan melupakan siapa diriku. Sebelum saat itu tiba aku hanya dapat merasakan hal itu sendiri tanpa seorangpun memahami seperti apa rasanya, entah apakah kamu merasakannya. Hanya 1 pertanyaan dalam hati dan pikiran yang sampai saat ini berkecamuk, "Pernahkah kamu menyayangiku dengan sepenuh hatimu walaupun sedikit dan pernahkah aku mendapatkan tempat special dihatimu?", jika jawabannya adalah pernah maka hati dan pikiranku menuntut jawaban atas pertanyaan "Kenapa kamu melakukannya? Apa salah dan kurangnya aku untukmu?"