Friday, June 24, 2016

Sepenggal Kisah Part 2

Begitu dalam rasa yang kita miliki untuk orang lain, bisa menutup mata dan telinga yang kita miliki. Seperti halnya rasa yang dimiliki oleh Winnie kepada Po. Mungkin Po tidak tahu betapa besar dan dalam rasa yang dimiliki Winnie kepadanya. Mungkin Po juga belum bisa percaya begitu saja ketika Winnie mengungkapkan rasa itu. Bagi Winnie, Po sudah merubah Winnie. Banyak pengaruh positif yang diterapkan Winnie ketika mengenal dan dekat dengan Po. Winnie yang coffee addicted berubah menjadi Winnie chocolate and milk lovers. Yang biasanya setiap hari selalu minum black coffee, sekarang minum susu dan lebih banyak minum air putih. Winnie yang sering makan indomie saat ini menjadi Winnie yang makan indomie hanya 1 kali dalam sebulan. Winnie menjadi lebih bahagia, semangat dalam beraktivitas, dan kembali lagi menjadi Winnie yang ceria dimana senyum yang dia punya sering dipamerkan dan diperlihatkan kepada orang-orang di sekitarnya. Sampai-sampai ada beberapa temannya yang mengatakan "Sekarang makin cantik deh. Inner beauty-nya cetar banget. Bahagia banget ya sama yang sekarang?" Setiap dipuji seperti itu, Winni tersenyum dan tak lupa untuk bersyukur dalam hatinya sambil bilang "Masa siy? Makasih ya pujiannya. Iya bahagia banget." Lalu beberapa teman mengatakan "Pasti yang sekarang lebih baik dibanding sebelumnya. Dia pasti orang baik." Dengan penasaran atas ungkapan itu Winnie bertanya kembali "Orang baik? Tau dari mana? Kan belum pernah ketemu." Dengan senang temannya menjawab "Iya, dia pasti orang baik karena bisa bikin kakak cetar dan cantik kayak sekarang. Kakak jadi keliatan fresh banget. Aku doain Kak supaya langgeng sama yang sekarang dan supaya jadi seterusnya sampe nyebar undangan. Aamiin." Dengan senyum cerianya Winnie mengatakan "Aamiin. Makasih ya buat doa dan pujiannya. Dia memang baik, sangat baik."

Dibalik itu Winnie pun menyadari kalau dia bukan satu-satunya wanita bagi Po. Bisa jadi Po merasa sepi dan Winnie menjadi teman di kala sepi melanda. Entah apa yang dirasakan Po. Hanya Tuhan dan Po yang tahu bagaimana dan seperti apa perasaan Po sebenarnya. Di satu sisi Winnie sangat bahagia menjadi bagian dalam hidup Po namun tidak naif juga Winnie pun terkadang merasa sedih dan perih atas kenyataan itu. Terkadang Winnie curious dan masih curious dengan sosok wanita yang memilliki ID Line 'Sayangnya Aku'. Hati Winnie kadang bertanya 'Sebesar itukah rasa sayang yang dimiliki Po untuk wanita itu sampai-sampai ID Linenya diubah? Benarkah Po menyayangi aku, Tuhan? Benarkah semua ucapan Po? Tuhan, hilangkan iri yang aku rasakan ini. Sungguh bahagianya wanita itu.' Namun Winnie tidak bisa memungkiri rasa sayang yang dia miliki untuk Po. Wanita mana siy yang ga mau namanya disimpan dengan nama unik/nama kesayangan pacarnya. Winnie tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa menghela napas sejenak dan panjang ketika pertanyaan-pertanyaan itu muncul. Winnie hanya tersenyum dan selalu berusaha menjadi yang terbaik juga memberikan yang terbaik serta melakukan yang terbaik yang bisa dia lakukan semaksimal mungkin. Ketika rasa iri dan pertanyaan itu muncul, yang dilakukan Winnie hanya menutup mata, menghela napas panjang beberapa kali, dan membayangkan Po tersenyum untuknya sambil menguatkan diri juga mengatakan kepada dirinya sendiri kalau Winnie kuat, everything is okay, and I'll be fine. Dan membayangkan ada papa yang memeluknya dengan segala kehangatan yang membuat Winnie tenang. Ya..seperti itulah almarhum papa menenangkan Winnie. Dengan pelukan hangatnya dan kata-kata papa yang selalu membuatnya tenang ("Anak papa harus kuat, pasti bisa. Everything is okay, I'm here and you will be fine."). Seperti inilah yang selalu dilakukan Winnie ketika menghadapi situasi yang kurang baik.

Saturday, June 18, 2016

Sepenggal Kisah

"Sayang, pinjem charger dong. HP aku lowbat niy." Ujar Po.
"Iya sayang, ambil aja ya." Jawab Winnie yang lagi mandi. Sambil nunggu Winnie mandi, Po tidur-tiduran dan nonton tivi. Setelah Winnie mandi saat ingin ngobrol, yang ditemukan ternyata laki-laki kesayangannya terlelap tidur. Winnie duduk di sebelahnya sambil menatap kekasihnya dan tersenyum. Sesaat Winnie mengatakan 'Tuhan, aku sayang sama lelaki ini.' tentunya dalam hati. Di luar geluduk sudah mulai berdentam, dan Winnie membereskan barang-barangnya karena ingin pulang setelah Po bangun. Ketika sedang membereskan tisu yang ada di samping HP Po, tiba-tiba ada message line yang masuk. Otomatis dan spontan mata Winnie tertuju ke HP itu. 

Sayangnya Aku
Tayaaaaaang <3 <3 <3

'Whaaaaaatt?? Who is she? What the hell??' ujar Winnie dalam hati yang terduduk setelah membaca previous message itu. 'Ternyataa..Po sama aja dengan Kebo. Kenapa Tuhan? Kenapa gini.' Beberapa butir air mata jatuh dan Winnie langsung menyeka air matanya karena dia ga mau Po melihat air mata itu. Seketika hujan deras jatuh membasahi bumi. Langit pun mengerti dengan hatinya. Saat gluduk berdentam keras, Po terbangun dari tidurnya. 

"Sayang, kok duduk disitu siy? Duduk sini sayang. Di lantai kan dingin." Lalu Winnie tersenyum dan duduk samping Po. Po melihat ada yang aneh dengan raut muka Winnie.
"Sayang, kamu kenapa?" Tanya Po sambil meraih wajah kekasihnya. 
"Aku gpp kok. Hehehehhee." Jawab Winnie sambil memaksakan senyumnya agar terlihat biasa. 
"Bener gpp?" Tanya Po memastikan dan dijawab dengan anggukan kepala dari Winnie. Winnie pun tidak kuat menahan sedih dan sakitnya ini. Dia masih shock dengan apa yang dia temukan. Lalu Winnie memeluk Po dan menyembunyikan kepalanya di punggung Po. Air mata pun ikut menetes sama seperti hujan yang turun semakin deras. Winnie berusaha untuk segera menghapusnya.
"Sayang, kamu kenapa?" Tanya Po cemas.
"Aku gpp kok. Aku mau tanya boleh?" Tanya Winnie masih sambil memeluk Po.
"Iya sayang. Kenapa?"
"Kamu sayang sama aku?" Tanya Winnie.
"Iya sayang. Kenapa emangnya?"
"Beneran?"
"Iya sayangku. Kamu kenapa ih?" Tanya Po yang mulai cemas dan ngerasa ada yang ga beres sama kekasihnya. Lalu Po meraih wajah Winnie. Winnie pun tersenyum dan berusaha senormal mungkin.
"Kamu kenapa Sayang?" Tanya Po yang dijawab dengan senyuman dan gelengan kepala Winnie. Lalu Po mengecup bibir Winnie cukup lama. Rasa sakit yang dirasa makin menjadi.
"Yuk siap-siap. Aku laper, kita maem yuk!" Ajakan Winnie setelah Po selesai menciumnya.
"I love you." Ujar Po yang sekali lagi mencium bibir Winnie. Tak lama mereka sedikit hujan-hujanan untuk sampai ke tempat makan. Sesampainya di tempat makan Winnie hanya memandang wajah Po dan agak diam dibanding biasanya. Po sedang mengecek HPnya dan senyum sekilas. 'Mungkin Po baru baca pesan itu dan membalasnya. Tuhan, kuatkan aku.' ujar hati Winnie . Betapa sakit rasa itu dan Winnie senang melihat senyum di wajah Po walaupun senyum itu bukan untuknya. Po masih ada yang ga biasa dengan Winnie.
"Sayang, kamu kenapa?" Tanya Po sambil menggenggam tangan Winnie.
"Gpp kok. Emang aku kenapa?" Tanya Winnie sambil menarik tangannya dan mengecek HPnya. Setelah selesai makan Po mengantar Winnie untuk mendapatkan bis karena Winnie harus pulang. Rasa penasaran itu semakin menjadi dan Winnie mengumpulkan keberaniannya untuk bertanya. Tiba-tiba Po menggandeng tangan Winnie padahal biasanya kalo lagi nunggu bis ga pernah menggandeng tangan Winnie.
"Sayang.."  ujar Winnie.
"Iya sayang." sahut Po sambil memandang mata Winnie.
"Aku mau tanya. Tapi jangan marah ya.." sahut Winnie.
"Iya sayang mau tanya apa?" 
"Mmmm..janji jangan marah dan jawab jujur yaa." 
"Iya sayangkuuu. Kenapa sayang?" Tanya Po sambil menggenggam kedua tangan Winnie. Winnie menatap mata Po, begitu pun dengan Po.
"Kamu sayang sama aku?" Tanya Winnie.
"Iya sayang, aku sayang kamu."
"Beneran?" Tanya Winnie lagi.
"Iya sayang. Aku sayang kamu. Sayang banget. Kenapa siy Sayang? Kok nanya gitu terus?"
"Mmmm..Tadi yang di line siapa?"
"Line? Line yang mana?" tanya Po sambil mengerutkan kening.
"Yang di Line. Yang ID linenya 'Sayangnya Aku'. Itu siapa?" Po kaget dengan pertanyaan itu dan sedikit terbelalak. 'Dari mana Winnie tau?' ujar hati Po.
"Itu bukan siapa-siapa sayang." Jawab Po sambil menatap dalam mata Winnie.
"Boong. Hayoo..aku gpp kok. Dia siapa?" Tanya Winnie sambil tersenyum.
"Itu tuh bukan siapa-siapa. Cuma temen aja." Lalu Winnie sambil tersenyum menatap Po.
"Siapa? Namanya siapa?" Tanya Winnie.
"Cuma temen sayang. Bukan siapa-siapa. Sumpah."
"Namanya siapa? Rumahnya dimana?" Tanya Winnie.
"Ga tau. Ga punya nama." Jawab Po.
"Ooow..jadi ga punya nama ya, makanya ID linenya dikasih nama 'Sayangnya Aku'?" Tanya Winnie sambil tertawa kecil.
"Hm..udah ih ga usah dibahas. Aku ga ada apa-apa sama dia. Cuma temen aja."
"Aku ga apa-apa. Dia siapa? Ga mungkin kan cuma temen tapi nama IDnya gitu? Aku gpp kok, beneran."
"Udah ah, nanti kamu nangis ih." Ujar Po.
"Aku janji ga nangis. Beneran deh. Janji ga nangis." Jawab Winnie sambil senyum dan mempererat genggamannya. Po hanya terdiam menatap Winnie.
"Dia kuliah ya?" Tanya Winnie.
"Hm..iya." Jawab Po singkat.
"Kalian kenal dimana? Dia kuliah dimana? Rumahnya dimana? Namanya siapa?" Tanya Winnie tetap dengan senyum.
"Aku kenal di chat. Dia di Jogja. Udah ih, cuma temen aja. Aku ga ada apa-apa sama dia. Sumpah." Ujar Po.
"Oww..kenal di chat. Cantik ya? Mau liat fotonya dong." Ujar Winnie.
"Ga tau. Aku juga belum pernah ketemu. Aku ga ada apa-apa sama dia. Sumpah."
"Kamu sayang sama dia?"
"Ga. Aku ga ada apa-apa. Aku sayang sama kamu."
"Hehehehe..kalo kalian pacaran juga gpp kok. Aku gpp, beneran. Aku ga nangis kan? Namanya siapa? Udah berapa lama sama dia?"
"Ga tau, aku ga ada apa-apa sama dia. Belum pernah ketemu juga. Aku sayang sama kamu." Ujar Po. Lalu Winnie hanya tersenyum sambil menatap Po. Po mempererat genggamannya. Winnie masih diam dan tersenyum sambil menatap mata Po.
"Hmm..Udah lumayan lama. Sebelum sama kamu, aku sama dia. Sekitar 6 bulan." Kata Po bersalah.
"Aku cuma sayang sama kamu. Demi Allah aku sayangnya cuma sama kamu." Ujar Po meyakinkan dan Winnie hanya tersenyum.
"Hehehehehe..makasih ya udah sayang sama aku." Ujar Winnie.
"Ya Allah, beneran aku cuma sayang sama kamu. Demi Allah cuma kamu yang aku sayang." Ujar Po meyakinkan Winnie dan mencium tangan Winnie. Winnie hanya tersenyum dan tetap memberikan perintah dengan tegas kepada otaknya untuk tidak menjatuhkan air mata.
"Aku mau peluk kamu. Aku mau cium kamu." Ujar Po dan Winnie hanya tersenyum.
"Tuh bisnya udah dateng." Sahut Po.
"Tapi kan ceritanya belum selesai. Namanya siapa?" Tanya Winnie.
"Udah ih, nanti bisnya lama lagi."
"Gpp naik yang nanti aja atau nanti naik taksi."
"Naik ini aja biar ga kemaleman. Aku khawatir kalo kamu pulang malem." Ujar Po. Lalu Po dan Winnie saling menatap dalam mata satu sama lain. 'Tuhan, aku sayang dia.' ujar hati Winnie. Winnie pun menuruti Po.
"Okay aku naik sekarang nanti cerita ya."
"Iya nanti cerita." Ujar Po. Lalu Winnie segera naik bis itu. Setelah duduk Winnie menatap Po yang masih menunggu di luar sana sambil menatap Winnie khawatir. Sesaat bis pun jalan dan air mata yang dari tadi ditahan pun dengan derasnya membasahi pipi Winnie. Winnie tidak pernah menyangka akan seperti ini. Tidak pernah terbayang Po akan seperti ini. Hubungan terakhir sebelum dengan Po, Winnie pun menjadi korban. Pacar sebelumnya, Kebo, selingkuh dengan cewek lain, dan sekarang dengan Po, Winnie yang menjadi selingkuhan. Ironis. Po tidak langsung pulang karena harus mengambil motor di penitipan motor. Po sangat merasa bersalah dan khawatir dengan Winnie. HP Winnie memberikan notifikasi line. Ternyata dari Po.

Po
Ati2 ya sayang

Po
Yg itu tuh cuma temen aku aja

Po
Sumpah yg aku sayang skrg ini cuma kamu aja

Po
#stickerlipskissing

Winnie pun membalas line itu.

Winnie 
Ati2 ya pulangnya. Namanya siapa?

Po membalas line itu.

Po
Jangan jadi pikiran buat sayang

Po
Aku cerita ke mama aja pacar aku yg rumahnya di Jakarta

Winnie membalas line Po.

Winnie 
Namanya siapa?

Po
Aku sayang kamu

Winnie 
Aku gpp sayang. Wajar kok kalo kamu punya pacar yang lain. Aku ga minta apa-apa. Aku cuma mau temenin kamu aja kok. Biar kamu ga sendirian. Aku cuma mau support aja supaya kuliah kamu cepet selesai. Dan kamu cepet dapet pekerjaan yang layak. Jadi kamu bisa bantu mama sama papa..klo cewek itu atau nanti sayang menemukan cewek yang sayang cintai dan sayangi, kenalin ke aku yaaa..sayang harus cari cewek yang lebih baik dari aku..

Po 
Iya sayangku

Po
Tapi buat sekarang cuma kamu Winnie yang aku sayang yang aku cinta

Po
#stickerhugsandkiss

Winnie 
#stickerlinesmile

Winnie 
Makasih ya udah sayang sama aku. Jangan sakitin dia ya. Jangan sakitin cewek mana pun.

Po
Aku sayang kamu

Po 
Aku cinta kamu. Aku sayang dan cinta Winnie 

Bis masih membawa Winnie pulang dan ketika membaca itu semua semakin deras untuk air mata yang tumpah. Well, its so hurt..right?

Itu sepenggal cerita antara Po dan Winnie. Menyakitkan, sedih, kecewa semua bercampur menjadi satu dan tidak ada yang bisa dilakukan. Hanya bisa berdoa dan tetap tersenyum. Juga mengungkapkan rasa syukur telah diberi kesempatan untuk mengenal Po.