Friday, January 16, 2015

Beautiful Rain

Hei..hari ini, saat ini jam 21.02 aku masih disini, masih dikantor di meja kerjaku. Cube tempat kerjaku saat ini sangat indah. Bukan karena barang2 yang ada tapi letaknya pas sebelah kaca di ketinggian gedung lantai 39 daerah Jakarta Barat. Saat ini hujan mengguyur dan membasahi bumi. Hujan yang sepertinya tidak terlalu deras namun sungguh indah. Aku bisa mendengar suara rintik-rintik hujan bersamaan dengan bunyi klakson mobil atau motor yang berlalu lalang. Yang terlihat saat ini adalah kaca yang cukup berembun karena air hujan membasahi bagian luar, dan aku dapat melihat jalan raya yang cukup dipadati mobil dan motor dari ketinggian lantai 39. Sungguh sangat membuatku makin jatuh cinta dengan hujan. Dan tiba-tiba entah kenapa aku mengingat 1 kejadian yang sebenarnya tidak terlalu bagus namun apabla diingat, kejadian itu sungguh romantis menurutku. Kejadian dimana kita berjalan menyusuri jalan bukan di trotoar yang telah disediakan namun di pinggir jalan sambil menunggu bis datang agar aku dapat pulang ke rumah. Sebelumnya pun aku sudah memperingatkan kita untuk berjalan di trotoar namun kamu meyakinkanku untuk tetap berjalan di pinggir jalan yang lumayan ramai motor dan mobil berlalu lalang dengan tujuan agar lebih mudah untukku jika bis itu datang. Sambil menggandeng tanganku kamu berjalan tepat 1 langkah di depanku. Ketika sesaat kamu melepaskan tanganmu yang menggandengku itu, ada motor yang menyerempet dan menyenggol tasku sehingga tali tasku menyangkut di stang motor dan aku pun terjatuh agak keseret. Spontan aku pun mengaduh dan memanggil namamu, dan kamu pun sungguh panik juga emosi dengan seorang bapak yang menabrak itu. Lalu kamu pun meyakinkan agar bapak itu bertanggung jawab dan membawaku ke RS terdekat untuk diperiksa karen dengkul kaki kiri sangat sakit, ngilu dan sungguh luar biasa sakitnya. Ketika sudah berada di UGD dan suster juga dokter selesai memeriksaku, sambil menunggu hasil rontgen kakiku, kamu menyuruh bapak itu untuk segera pulang karena kamu sangat marah dengan kejadian itu. Dan kamu pun menemaniku sambil membersihkan debu jalan yang ada di telapak tanganku. Tatapanmu tidak akan pernah aku lupakan saat itu. Kamu pun berkali-kali menanyakan apakah aku baik-baik saja. Dan aku pun meyakinkanmu untuk yang kesekian kalinya sambil tersenyum dan mengangguk pasti. Tatapan penuh rasa sayang, khawatir, dan sangat takut kehilangan, tatapan inilah yang aku lihat dari matamu. Kamu pun mencium keningku dan meyakinkan dirimu juga meyakinkan aku bahwa kamu sangat takut kehilangan aku dan minta maaf atas kejadian ini. Setelah pulang ke tempatmu, kamu pun meyakinkan aku bahwa kamu sungguh takut kehilangan aku dengan melakukan 1 hal yang membuatku percaya dan yakin akan rasa takut kehilanganmu juga begitu besar rasa sayang dan cinta yang kamu miliki untukku. Kamu pun menjaga aku semalaman sambil memelukku dan sesekali terjaga hanya untuk meyakinkan bahwa aku masih ada disitu. Terima kasih untuk rasa sayang dan cinta juga rasa takut kehilangan yang kamu miliki untukku. Aku sangat bahagia dan beruntung memilikimu. Aku pun merasa menjadi wanita yang sangat special malam itu. Namun, saat ini..masihkah ada rasa sayang dan cinta juga rasa takut kehilanganku sebesar seperti saat malam itu? Akankah aku merasakan hal seperti malam itu? Akankah ada seseorang selain kamu yang memiliki rasa sebesar atau melebihi rasamu padaku?