Friday, July 5, 2013

Sepenggal Rasa ICCA 2013

Banyak banget rasa yg sedang bercampur dalam hati saat ini. Bingung juga harus mulai dari mana untuk mencurahkannya.

Well, mari kita mulai dari ICCA 2013. Satu tahun terasa begitu cepat dilewati. Entah karena aku menikmatinya atau karena aku memang acuh pada perasaanku sendiri dan tetap mengerjakan semua yg memang menjadi kewajibanku. Mulai mengikuti ajang bergengsi ICCA (Indonesia Contact Center Asociation) pada tahun lalu. Bisa juga dibaca pada post2 sebelumnya. Sekitar hampir 2 bulan menyiapkan semua itu untuk maju berjuang membawa nama perusahaan yg memang dr mungkin 1 tahun lalu sudah memikirkan dan menyiapkan konsep materi presentasi agar bisa membawa medali plus piagam PLATINUM. Setelah pada tahun sebelumnya mengikuti untuk yang pertama kali dan mendapatkan gelar juara BRONZE, maka tahun ini pun berharap mendapat gelar yg lebih minimal bronze. Banyak tenaga baik itu fisik maupun pikiran yang dicurahkan untuk mengikuti pada tahun ini.

Awalnya saat penyeleksian internal pun merasa bahwa lawan/saingan tahun ini bukan lawan/saingan biasa. Mereka lebih hebat dan lebih luar biasa dibanding tahun sebelumnya. Ada 1 orang saingan yg memang kuakui hebat. Sempet minder dan pesimis juga siy apakah aku bisa melawannya. Berbekal dari support temen2 dekat, doa, dan juga nilai pada tahun lalu, maka aku pun memberanikan diri juga meyakinkan diriku sendiri bahwa aku pasti bisa melewati semua ini. Namanya Azizah namun biasa kami memanggilnya dengan Zizah atau Bintang (krn thun lalu saat mengikuti ICCA 2012 dia mempunyI tema untuk presentasinya sebagai bintang). Saat mengikuti ajang ICCA 2013 ini jabatannya di kantor pun sudah menjadi supervisor. Namun karena tenurnya yg memang belum mencapai 6 bulan, maka dy hanya bisa mengambil kategori Team Leader. Dan dengan dy mengambil kategori tersebut, maka aku pun harus bersiap untuk menjadi saingannya dan mengalahkannya. Saat latihan pun seperti biasa, dy membuka presentasi dengan puisi. Namun kali ini puisinya sangat berbeda sehingga banyak dari mentor maupun petinggi Indosat tidak menyukai dan tidak setuju dengan cara dy membawakannya. Terkesan marah dan membentak, karena suaranya tinggi dan lagi untuk materi slide presentasinya menggunakan tema hitam dan putih. Itu pun tidak ada kaitannya dengan puisi yang dia bawakan. Saat berjuang pun dimulai...hari pertama adu presentasi. Segala persiapan sudah dilakukan. Tema yang aku angkat tahun ini karena aku berjuang sebagai seorang team leader, adalah pohon dan buah. Jadi menekankan bagaimana menjadi pohon yang baik untuk menghasilkan buah yang berkualitas (bagaimana menjadi seorang leader yang menghasilkan agent/member yang sangat berkualitas). Setelah Zizah presentasi, kami saling share dan betapa terkejutnya aku dan mas Widi selaku mentor kami ketika mendengar Zizah menangis saat membacakan puisinya. Saat kutanya mengapa dia menangis, alasannya adalah dia merendahkan suaranya agar terkesan tidak marah, menggurui atau membentak lalu katanya saking dihayati puisi itu maka dia pun menangis. Mba Linda, Mas Widi ga ada yang setuju dia menangis seperti itu karena saat ini adalah ajang untuk adu presentasi BUKAN adu akting. Saat Mba Linda mengatakan "kalo dia menggunakan cara itu untuk mengiba nilai dari juri, maka cara itu terlalu rendah dan murahan. Menjelekkan nama Indosat aja." aku pun hanya bisa tersenyum sambil diam. Banyak perasaan yang berkecamuk saat mendengarnya. Mungkinkah juri akan memberi nilai lebih dengan aktingnya itu, atau mungkinkah juri tidak menyukainya karena terlalu lebay. Sambil menguatkan diri, aku pun memberikan semangat untuk yang lainnya. Dan keesokan harinya kami pun adu tes tulis. Semua sudah dipersiapkan mulai dari trainig, latihan soal sebanyak2nya dan buku panduan yang ada. Saat malam setelah presentasi kami pun belajar bersama untuk persiapan tes tulis yang diwajibkan untuk menghitung Service Level, Occupancy Rate, Call per Hour, dan teman2nya. Entah mengapa saat ingin belajar mataku ini tidak bisa segar, selalu ingin terpejam dan rasanya lelah sekali. Aku pun tak lupa untuk berdoa dan bersyukur atas penyertaan Tuhan sampai dengan sejauh ini. Dan akhirnya aku pun memutuskan untuk istirahat. Saat keesokan harinya setelah menerima soal, yang aku kerjakan pertama kali adalah untuk soal hitungan maka kubuka lembar paling akhir. Dan betapa terkejutnya aku karena soal2 itu sangat berbeda dengan yang kami pelajari sebelumnya. Lalu aku pun membuka lembar pertama untuk mengerjakan soal teori. Dan betapa terkejutnya juga saat menyadari semua soal itu sungguh amat berbeda dengan yang kami pelajari karena tidak ada satupun soal yang persis dan bahkan bahasannya pun berbeda. Aku dan Zizah pun saling pandang dan terkejut saat menyadari itu semua. Lalu tetap aku kerjakan dengan bantuan Tuhan dan memang soal2 itu merupakan soal mengenai pekerjaan ku sehari2 seperti Contacted Rate, Ratio Uncontacted, dan teman2nya. Semua memang kupasrahkan pada Tuhan. Dan, malam yang ditunggu2 pun datang juga. Acara Gala Dinner selalu dinantikan karena dengan acara ini maka kita tahu, siapa pemenang dari ICCA 2013 dan perusahaan mana yang menjadi Grand Champion tahun ini.

Harapan tidak selalu menjadi kenyataan, itulah yang terjadi dan kurasakan. Dan memang untuk tahun ini aku belum beruntung dan belum berkesempatan untuk mempertahankan gelar Bronze yang tahun sebelumnya memang sudah kuraih. Zizah yang meraih medali Silver. Semua orang terkejut melihatnya, terlebih teman2 dekatku dan juga mentor2ku. Aku pun tak lupa memberi ucapan selamat dengan senyum yang paling lebar dan tulus yang kupunya sambil cipika-cipiki. Zizah pun terlihat tidak enak dengan sikap ku ini. Dan menurut aku pun menang atau kalah tidak masalah karena semua yang mengikuti acara ini untuk mewakili perusahaan pun memang sudah menjadi pemenang. Bukan hanya pemenang bagi unitnya masing2, yang paling utama adalah menjadi PEMENANG ATAS DIRINYA SENDIRI, berhasil mengalahkan rasa pesimis, takut, khawatir, dan yang lainnya. Lalu setelah acara pun aku memberikan jabatan tangan pada Bu Iin selaku Division Head kami, dan mengucapkan permohonan maaf. Dia pun mengatakan, "Ga apa2 Vero, masih ada tahun depan. Kamu udah jadi pemenang kok buat kami." aku pun hanya bisa tersenyum dan cukup terenyuh mendengar beliau berbicara seperti itu. Lalu aku pun pergi ke belakang untuk mencari Mas Widi dan Kak Emma yang memang menjadi mentor utamaku. Aku melakukan yang sama seperti saat bertemu Bu Iin. Dan tak lupa aku pun melakukan jabat tangan juga permohonan maaf pada Mas Sugeng yang sudah memberikan banyak ilmu untuk teori persiapan tes tertulis, dan juga Mas Koko buat masukannya. Mereka pun mengatakan hal yang sama seperti yang Bu Iin ucapkan. dan yang membuatku kaget adalah ketika aku bersama Mas Widi, dia menoleh ke arah Mas Koko dan berucap "titipan yah?" lalu Mas Sugeng pun menjawab "kayaknya". Aku tidak mengerti maksud perkataan mereka pada awalnya. Saat pulang ke kosan, kebo melihatku dengan tatapan yang tidak biasa, aku pun bertanya kenapa dy menatapku seperti itu. Kebo bertanya, "yg menang selain Zizah dari divisi retail siapa?" Aku pun menjawab ada Fadil alias alay yang memang bagus saat presentasi. Lalu kebo pun langsung mengusap kepalaku dan mengatakan "sabar ya, kamu udah jadi pemenang kok buat aku, buat hatiku." Aku pun langsung tersenyum dan kami diam untuk sesaat sambil menonton tivi. Lalu kebo gusar dan mengutarakan apa yang dirasakannya dan sudah aku duga ada yang mengganjal dihatinya. Ternyata dia mengatakan kalau dy sudah menduga yang menang kedua orang itu sedangkan yang lainnya tidak menang. Dan kebo pun menduga bahwa ini permainan dari managernya yang notabene sahabat si ketua ICCA. Aku kaget dan tidak menyangka apa mungkin yang diutarakan kebo itu benar? Kalau pun benar, apa tujuannya? Mengapa tega seperti itu? Namun setelah beberapa hari, aku pun mengetahui jawaban atas semua pertanyaan itu. Semua jawaban itu didapat dari Mas Sugeng yang penasaran banget sama hasil nilai aku yang begitu kecil. Padahal dari segi penilaian simulasi dan segi presentasi banyak yang memilih aku ketimbang Zizah. Lalu Mas Sugeng meminta video rekaman ke panitia saat aku presentasi dan juga Zizah. Kemudian jelas terlihat Mas Sugeng langsung share video-video tersebut ke "pejabat" lain Indosat untuk memberikan komentar, dan memang komentar mereka sama dengan Mas Sugeng. Saat bertemu dengan Mas Sugeng di lobby, beliau langsung menginformasikan kalau penilaian ICCA itu tidak murni dan direkayasa. Beliau menduga kalau nilai aku dan Zizah ditukar, dengan asumsi sama-sama dari Indosat jadi jika ditukar pun ga masalah. Betapa terkejutnya aku saat mendengat ini dari Mas Sugeng. Dan ternyata dugaan itu memang benar adanya setelah beliau tanya panitia sana-sini. Termasuk juri vote lock yang ada di ruangan saat kami presentasi.

Seolah memang tidak percaya dengan semua ini, dan ga habis pikir kenapa seperti ini. Sesaat dalam doaku tercurahkan semua rasa sedih, kesal, kecewa yang sangat dalam. Aku pikir ICCA merupakan ajang bergengsi yang jujur dan bersih, ternyata aku salah dan aku menyimpulkan "bussiness is bussiness". Dan aku pun bertanya apakah setiap bisnis selalu ada kecurangan. Rasa kecewaku terlebih karena selama ini aku tidak pernah sekali pun mengganggu orang, aku tidak pernah berbuat jahat pada orang, aku pun bertindak tidak pernah berbuat curang, tapi kenapa aku mengalami seperti ini? Sesaat muncul rasa kecewa karena selama ini sudah berusaha dan selalu menjadi orang baik ternyata yang didapat seperti ini. Dugaan itu juga tak bisa kupungkiri bohong jika seorang maestro ICCA sekaliber Mas Sugeng yang turun tangan sendiri dan menginformasikan seperti itu. Sesaat bertanya kepada Tuhan "Kenapa kayak gini Tuhan? Apa aku kurang menyenangkan hatiMU dengan menjaga sikap untuk sesamaku? Apa aku tidak menjadi umat yang baik?" Semua pertanyaan memang ku lontarkan dan selang beberapa hari seolah Tuhan menjawab pertanyaanku dan berbisik pada Kebo, Mba Linda, dan Mama untuk menyampaikan kalau ini semua memang rancanganNYA untuk membuatku kuat dan tegar, setegar batu karang. Dan Tuhan sedang menguji kesabaranku untuk menaikkan "level"ku.

Aku tetap berusaha positif thinking dan bersikap biasa juga tetap tersenyum dan ceria seperti biasanya, karena banyak orang yang memang membutuhkan keceriaanku. Dan aku mengerti kenapa sejak malam penghargaan itu Fadil, terutama Zizah menghindari tatapan mataku saat berbicara, atau berpapasan denganku. Dan aku tau apa yang menyebabkan mereka menang namun terlihat membawa beban yang sangat berat, tertawa tapi terlihat menyembunyikan kepahitan yang teramat sangat.  Aku juga tahu kenapa setelah itu Pak Andi sang ketua ICCA seperti tidak enak hati dan menghindari berpapasan denganku dan tidak menatap mataku, juga alasan mengapa dy begitu peduli dengan mengundangku untuk hadir dalam rapat guna untuk membuat acara reuni besar bagi para peserta ICCA dari awal berdiri namun tidak mengundang Zizah dan Fadil sekalipun mereka menang. Dan aku, walaupun tidak mendapat kemenangan itu, aku sangat puas dengan apa yang kudapat karena aku mengerjakan semua sendiri tanpa bantuan orang lain selain campur tangan Tuhan dimulai dengan mencari tema presentasi, pokok permasalahan yang akan dijabarkan, membuat slide, sampai cara bagaimana untuk menyampaikannya. Dan aku tidak merasa sedih sekalipun aku tidak menang, karena aku tahu bahwa akulah yang menjadi PEMENANG dihati semua orang yang sudah mendukung dan mensupport aku sejauh ini sampai mengantarku ke pintu ruang presentasi. Aku sangat berterima kasih dan bersyukur pada Tuhan yang sangat sayang padaku dan menunjukkan bahwa banyak orang yang sangat menyayangiku. Lagu tema dari mba Linda terngiang selalu di telingaku dengan rasa syukur ku yang sangat dalam "Malaikat juga tahu, siapa yang jadi pemenangnya..."
Dan berikut adalah foto-foto ICCA 2013







Foto terakhir ini adalah foto favorit ku dan ucapan terima kasih terdalam special untuk all my supporter. You're Rock Guys!!! 

Campione...campione..ole..ole..ole.. 
Vero...prok3x.. 
Vero...prok3x..
Vero...prok3x..

Selalu terngiang kata-kata itu dari awal presentasi sampai akhir presentasi seolah menemaniku dan mengatakan "hei, we are here..dont worry..calm down...take a deep breath, and...FIGHTING!!" Bahkan sampai saat ini pun tetap membekas untuk support dan semangat mereka yang tak pernah padam dan berhenti untuk selalu menyemangatiku. Makasih ya all, i love you all... God bless you..^_^