Monday, February 4, 2013

Bronze = Singapore

Well....ini masih lanjutan post yang sebelumnya. Karena gw dapet Bronze maka gw dapet reward untuk free trip 3D2N at Singapore...Wuaaaaooow...Luar biasa banget apa yang udah Tuhan rancang buat gw dalam rencanaNya. Sebelum pergi ke Singapore, banyak kejadian yang lucu dan buat selalu tertawa. Yaaa..walaupun semua yang mewakili Indosat di ICCA ga bisa ke Singapore bareng. Cukup lucu dan bikin gw senyum penuh syukur dan sedikit mengerti rencana Tuhan. Disini gw baru bisa liat orang2 yang emang selama ini udah meremehkan gw. Ada yang bilang "lo jadi best itu kan karena emang di unit lo udah ga ada orang lagi, pada anak baru semua." Cukup kesal mendengarnya, gw hanya senyum aja buat menanggapi perkataan itu. Hanya gw dan Tuhan yang tau usaha gw sesungguhnya dan beberapa orang aja yang emang melek yang tau dan mengacungi jempol dengan kerja keras gw. Setelah satu perusahaan tau mengenai pemenang ICCA, disini gw dikasih tau sama Tuhan siapa yang menjadi teman sebenarnya/teman sejati yang memang memiliki perasaan tulus sama gw untuk berteman, dan mana yang cuma pura2 atau bahkan penjilat. Dan untuk kesempatan seperti ini gw sangat bersyukur sama Tuhan. 

Lanjut ke pembagian uang saku dari kantor. Ini ceritanya lucu banget. Di suatu siang kami (gw, Bang Ardi, Kak Linda, Kak Jole, dan Fadil alias alay) dipanggil buat ngumpul di satu ruangan. Disini kita bercanda, tertawa bersama seorang Division Head (DH) Customer Service Officer bernama Ibu Iin yang sudah membawa dan mengurusi kami selama jadi peserta ICCA. Umurnya sekitar 50an, namun ibu satu ini penuh enerjik sekali. Ternyata Bu Iin yang banyak disegani karyawannya ini merupakan seorang ibu yang memiliki selera humor yang sangat tinggi, friendly, dan funky, pokoknya asyik banget. Salah satu keuntungan ikut ICCA bisa bercanda dengan salah satu petinggi Indosat yaitu beliau tanpa ada batas. Karena beliau dari awal pun sudah wanti2 untuk bercanda ga boleh ada batas kecuali memang urusan kantor. Disini yang membuat kami semua tertawa Bang Ardi. Secara Bang Ardi merupakan karyawan yang sangat aktif dengan berbagai organisasi di Indosat ini. Dan beliau pun lebih dulu dekat dengan Bu Iin sampai2 kami bisa dengan jelas melihat kalo Bu Iin sangat sayang sama Bang Ardi layaknya anaknya sendiri. Daaaan...sampai2 ada lho yang iri disayang Bu Iin. Awalnya kami udah tau mau dibagiin uang saku, namun Bu Iin, Mba Dira (selaku bendahara), dan Mas Nugie (selaku Manager otsource). Tapi Bu Iin bercandain abang dan dengan logat bataknya itu, Bang Ardi membalas cengan Ibu dan pastinya membuat kami tertawa terbahak2. Well, uang saku yang dikasih cukup banyak yaitu Rp 1.800.000 termasuk untuk airport tax. Lumayan kalo dituker ke dolar Singapore bisa dapet 240 dolar Singapore. 

Setelah membuat paspor yang memang banyak cerita lucu dan serunya, berkumpullah kami yang ingin pergi ke Singapore di kantor untuk bermalam. Secara, pesawat take off jam 6.00 otomatis harus udah nyampe di bandara jam 4.00 karena memang waktu yang diberikan seperti itu untuk boarding. Pagi2 buta sekitar jam 2.00 kita semua bangun untuk mandi dan siap2. Taxi datang jam 3.00 langsung kita menuju bandara. Sesampainya di bandara untuk rombongan ICCA baru ada beberapa orang yang dateng. Ternyata ICCA menggunakan jasa travel dengan Leader Tour bernama Kak Loli. Setelah semua diberikan pada kak Loli, maka passport dipegang sendiri dan juga tiket pesawat. Rencana awal kami naik pesawat JetStar. Kami nunggu di ruang tunggu bandara Soetta terminal 2E, ternyata ada kendala pesawat kami delay sampai jam 09.15 lalu karena otomatis kami belum sempat sarapan, maka kami pun sarapan dan free. Setelah sarapan kami kembali lagi ke ruang tunggu. Anyway, ternyata kabar yang kami dengar lagi ini buruk yaitu delay lagi sampe jam 11.45. Semua peserta dan penumpang protes keras, lalu Kak Loli dan Pak Andi (ketua ICCA) berdiskusi untuk pindah pesawat saking kesalnya. setelah pindah pesawat yang katanya take off jam 10.15 ternyata harus mengalami delay lagi sampai jam 14.45 semua protes, lalu ada salah satu peserta ICCA bernama Mas Iwan yang karyawan Infomedia panas dan ngamuk dengan kejadian ini karena merasa ditelantarkan dan tidak ada tanggung jawab dari pihak Soetta. Jangankan snack/makanan, minum aja kita ga dapat. Padahal ada UU yang menyebutkan kalau pesawat delay sampai 3 jam maka penumpang berhak mendapat snack. Akhirnya kami dapat makan Hokben, entah dari travel atau dari pihak bandara. Setelah makan siang bersama, yang membuat kami para peserta saling kenal dan akrab satu satu sama lain dan kebersamaan yang terjalin, maka Pak Andi dan Kak Loli memutuskan kami jadinya naik GARUDA INDONESIA daaaaaan....yang tadinya di jadwal hanya 3D2N menjadi 4D3N. Wuaaaaaw..amazing..funtastic...ternyata delay membawa berkah saudara2...hahahahaha....sesuatu yaaaaaah...kami take off jam 13.50 dan sampai di Changi Airport jam 16.15 perjalanan hanya 1 jam 45 menit dan perbedaan waktu Indonesia dan Singapore 1 jam lebih cepat dari Indonesia. Daaaaaan...inilah wajah2 kami...(yang atas di Soetta yang bawah di Changi)


Sesampainya di Singapore, kita tetep benchmarking dengan mengunjungi salah satu perusahan terkenal yaitu CISCO. Benchmarking ini menarik sekali. Walaupun kami udah capek banget, tapi ga terasa karena yang presentasi 3 orang yang sangat lucu dan ga ngebosenin. Di CISCO kami mengetahui banyak hal. Mulai dari mendengar recording agent seluruh dunia maupun bagaimana cara membuat reportnya. Saat sampai di perusahaan besar itu, kami disambut dengan secangkir kopi starbucks yang bisa kita pilih rasanya (ada rasa cappucino, moka, original, latte, dll) plus ditambah 1 roti yang lumayan besar dan cukupmengenyangkan entah apa merknya, berhubung sudah pada kelaperan, maka kami sambil menyimak sambil ngemil2. Ada 3 orang yang presentasi dan menjelaskan mengenai aplikasi terbaru mereka yang membuat kita kagum. Karena mereka bisa mengambil data recording dari Negara lain. Dan mereka membuat program agar agent bisa mempunyai tampilan yang berbeda di setiap PC yang bisa mencerminkan kreativitas para agent. Sambil benchmarking, kami disuguhi segelas starbucks dan sepotong roti. Pulang dari benchmarking kembali ke hotel dan istirahat untuk acara esok hari.

Hari kedua, dimulai dengan sarapan di hotel Fragrance Bugis dengan menu nasi goreng tanpa kecap dan sosis goreng yang rasanya juga lumayan. Setelah sarapan, mulai untuk benchmarking yang kedua. Tempat kedua kita untuk benchmarking adalah Verizon. Disini kita dijelaskan bahwa tugas agent sangat banyak. Setiap agent mempunyai 2 monitor computer untuk mendukung pekerjaan mereka yang gunanya untuk chat, email, outbound dan juga inbound. Agent disini semua lulusan IT. Dan mereka menangani keluhan atau request mengenai system untuk perusahaan yang ada. Selain tugasnya banyak, ternyata manager mereka juga ngasih reward yang ga tanggung2. Untuk best agent mereka berikan IPAD, ada juga IPOD, dan voucher. Ga Cuma itu, mereka punya 1 program untuk memberikan agent sebungkus coklat take it. Dan bagi agent yang mendapat coklat itu maka agent tersebut mendapatkan waktu untuk istirahat lebih lama dibandingkan yang lain. Setelah benchmarking di Verizon, kita meluncur langsung ke Universal Studio Singapore (USS). HUwaaaaaaaa…seneng bangeeeet, seru, puas, gokil, pokoknya TOP bgt deh. Bener2 luar biasa, seharian kita dikasih kesempatan untuk bermain di USS sampai jam 18.00 waktu setempat. Yang paling berkesan adalah wahana TRANSFORMER yang merupakan wahana paling baru disana. Vero, kak Jole, bang Ardi, dan Alay alias Fadil sampe 3 kali menikmati wahana itu. Transformer ini 3D, kalo di dufan mirip kayak Perang Bintang tapi yang ini seru banget. 1000 kali lebih seru dari Perang Bintang, hehehehe…ada 1 kejadian lucu disini. Wahana ini kan 3D, otomatis kita semua pake kacamata 3D dong. Ada 1 orang rombongan kami, namanya mas Ferry (beliau dari Pertamina) saat selesai main wahana ini kan kami mengembalikan kacamata 3D di satu gentong yang lumayan gede, dan mas Ferry salah mengembalikan kacamata. Karena yang dikembalikan adalah kacamata minus dy bukan kacamata 3D. Serentak semua tertawa dan dia pun panic sambil memanggil heboh petugas disana yang direpotkan untuk mengambil kacamata minusnya itu. Melihat kejadian inipun petugas disana tertawa dengan ulah kami. Setelah itu, gw, Kak Linda, kak Jole, Bang Ardi, Alay, dan Mba Wulan (rombongan dari indosat) menikmati 1 wahana, tapi lupa namanya, itu semacam jetcoaster kecil. Dan gw duduk sama Alay (Fadil), dari awal Alay emang bilang ga mau naik wahan ini karena dy takut. Terus karena dipaksa, mau ga mau dy pun pasrah. Pas mulai jalan lalu berbelok, naik dan turun, gw ga bisa berhenti ketawa ngeliat muka Alay pucet dan teriak2 ga jelas. Secara Alay kan ga bisa diem yah alias pecicilan, ga punya malu, dan rame sendiri, istilahnya selalu bikin orang ketawa dengan ke-alay-an dy, sekarang liat dy teriak2 ketakutan ditambah muka pucetnya alhasil ngakak dong. Dan untuk bermain di USS kita semua puas banget, capek pun ga dirasa saking excitednya. Setelah bermain, kami pun memutuskan membeli oleh2 souvenir untuk semua yang udah mensupport kita mulai dari pembekalan ICCA sampai kita ada di Singapore ini. Banyak pilihan souvenir yang bagus2 dan lucu2. Pulangnya sampai hotel, geng rusuh (gw, Bang Ardi, Kak Jole, Alay, Mba Wulan) langsung taruh tas di kamar dan langsung meluncur ke Bugis Street untuk membeli oleh2 buat unit, spv, teman, dan keluarga. Setelah itu Alay dan Bang Ardi terpisah dan menghilang. Dicari ga ada, karena takut mereka nyasar, alhasil kita trio cewek manis dan lucu menunggu mereka di luar agar bisa ketemu langsung. Agak lama nunggu mereka dang a ketemu, akhirnya kita pulang. Dan saat sampai di hotel, ternyata 2 cecunguk itu udah duduk manis di kamarnya. Ngamuk lah kita para cewek. Keesokan harinya city tour. Kami mengunjungi Chocolate Factory, Esplanade, Marlion Park, Mustofa, China Town, Orchard, dll yang dipandu tour guide bernama Mr Muhammad. Beliau berasal dari India dan sudah 7 tahun menjadi tour guide disana. Beliau juga menjelaskan sedikit sejarah mengenai Singapore, peraturan hukum disana, dll. Saat di Orchard, kami teringat pesan Kak Emma untuk mencoba es potong 1 dolar. Dan hasilnya Vero sampai 4 kali beli dan diketawain yang jual. Disana ada satu took/shop yang unik namanya Sex Toys, dan isinya pastinya berkaitan sama sex. Lucu dan aneh2 juga siy barang2nya. Pulangnya, kami geng rusuh langsung meluncur lagi ke Bugis Street lagi untuk membeli yang kurang. 


Keesokan harinya kita hanya setengah hari di Singapore karena akan kembali ke Jakarta, dan acaranya adalah acara bebas. Lalu kami geng rusuh yang ga ada capek dan matinya, pergi lagi ke Mustofa untuk menghabiskan dolar yang tersisa terutama untuk yang koin-koin. Sampai kami pun masing2 mengumpulkan koin-koin sen kami jadi satu dan kami mendapat coklat…horaaaaay…lumayaaaaaan…hehehehehe…pulang ke hotel, packing terkahir dan kita check out lalu meluncur ke bandara dan kembali ke Jakarta. Rombongan ICCA pada geleng2 melihat kami yang selalu jalan truuuuuuzzzzz…hahahahahahaa… Pokoknya kesannya itu AMAZIIIIIIIIIIIING banget… Ini contoh foto-fotonya. Sebenernya siy masih banyak karena kami semua narsis dan selalu update dp di BBM. Hahahahahaha…


Sebenernya masih banyak banget foto2 yang mau diupload...tapi udah di upload di FB yah...kalo mau liat2 silakan liat foto2 yang ada di fb gw...sebenernya dari perjalanan ini ada satu yang sangat disayangkan. Karena sibuk belanja buat oleh2 pada malam hari, alhasil kita ga foto2 di pemandangan Singapore saat malam hari yang lebih menakjubkan. Tapi nanti kalo dikasih kesempatan untuk balik ke Singapore lagi mau balas dendam buat jalan2 di waktu malam dan narsis pastinya. hohohoho...