Friday, July 5, 2013

Sepenggal Rasa ICCA 2013

Banyak banget rasa yg sedang bercampur dalam hati saat ini. Bingung juga harus mulai dari mana untuk mencurahkannya.

Well, mari kita mulai dari ICCA 2013. Satu tahun terasa begitu cepat dilewati. Entah karena aku menikmatinya atau karena aku memang acuh pada perasaanku sendiri dan tetap mengerjakan semua yg memang menjadi kewajibanku. Mulai mengikuti ajang bergengsi ICCA (Indonesia Contact Center Asociation) pada tahun lalu. Bisa juga dibaca pada post2 sebelumnya. Sekitar hampir 2 bulan menyiapkan semua itu untuk maju berjuang membawa nama perusahaan yg memang dr mungkin 1 tahun lalu sudah memikirkan dan menyiapkan konsep materi presentasi agar bisa membawa medali plus piagam PLATINUM. Setelah pada tahun sebelumnya mengikuti untuk yang pertama kali dan mendapatkan gelar juara BRONZE, maka tahun ini pun berharap mendapat gelar yg lebih minimal bronze. Banyak tenaga baik itu fisik maupun pikiran yang dicurahkan untuk mengikuti pada tahun ini.

Awalnya saat penyeleksian internal pun merasa bahwa lawan/saingan tahun ini bukan lawan/saingan biasa. Mereka lebih hebat dan lebih luar biasa dibanding tahun sebelumnya. Ada 1 orang saingan yg memang kuakui hebat. Sempet minder dan pesimis juga siy apakah aku bisa melawannya. Berbekal dari support temen2 dekat, doa, dan juga nilai pada tahun lalu, maka aku pun memberanikan diri juga meyakinkan diriku sendiri bahwa aku pasti bisa melewati semua ini. Namanya Azizah namun biasa kami memanggilnya dengan Zizah atau Bintang (krn thun lalu saat mengikuti ICCA 2012 dia mempunyI tema untuk presentasinya sebagai bintang). Saat mengikuti ajang ICCA 2013 ini jabatannya di kantor pun sudah menjadi supervisor. Namun karena tenurnya yg memang belum mencapai 6 bulan, maka dy hanya bisa mengambil kategori Team Leader. Dan dengan dy mengambil kategori tersebut, maka aku pun harus bersiap untuk menjadi saingannya dan mengalahkannya. Saat latihan pun seperti biasa, dy membuka presentasi dengan puisi. Namun kali ini puisinya sangat berbeda sehingga banyak dari mentor maupun petinggi Indosat tidak menyukai dan tidak setuju dengan cara dy membawakannya. Terkesan marah dan membentak, karena suaranya tinggi dan lagi untuk materi slide presentasinya menggunakan tema hitam dan putih. Itu pun tidak ada kaitannya dengan puisi yang dia bawakan. Saat berjuang pun dimulai...hari pertama adu presentasi. Segala persiapan sudah dilakukan. Tema yang aku angkat tahun ini karena aku berjuang sebagai seorang team leader, adalah pohon dan buah. Jadi menekankan bagaimana menjadi pohon yang baik untuk menghasilkan buah yang berkualitas (bagaimana menjadi seorang leader yang menghasilkan agent/member yang sangat berkualitas). Setelah Zizah presentasi, kami saling share dan betapa terkejutnya aku dan mas Widi selaku mentor kami ketika mendengar Zizah menangis saat membacakan puisinya. Saat kutanya mengapa dia menangis, alasannya adalah dia merendahkan suaranya agar terkesan tidak marah, menggurui atau membentak lalu katanya saking dihayati puisi itu maka dia pun menangis. Mba Linda, Mas Widi ga ada yang setuju dia menangis seperti itu karena saat ini adalah ajang untuk adu presentasi BUKAN adu akting. Saat Mba Linda mengatakan "kalo dia menggunakan cara itu untuk mengiba nilai dari juri, maka cara itu terlalu rendah dan murahan. Menjelekkan nama Indosat aja." aku pun hanya bisa tersenyum sambil diam. Banyak perasaan yang berkecamuk saat mendengarnya. Mungkinkah juri akan memberi nilai lebih dengan aktingnya itu, atau mungkinkah juri tidak menyukainya karena terlalu lebay. Sambil menguatkan diri, aku pun memberikan semangat untuk yang lainnya. Dan keesokan harinya kami pun adu tes tulis. Semua sudah dipersiapkan mulai dari trainig, latihan soal sebanyak2nya dan buku panduan yang ada. Saat malam setelah presentasi kami pun belajar bersama untuk persiapan tes tulis yang diwajibkan untuk menghitung Service Level, Occupancy Rate, Call per Hour, dan teman2nya. Entah mengapa saat ingin belajar mataku ini tidak bisa segar, selalu ingin terpejam dan rasanya lelah sekali. Aku pun tak lupa untuk berdoa dan bersyukur atas penyertaan Tuhan sampai dengan sejauh ini. Dan akhirnya aku pun memutuskan untuk istirahat. Saat keesokan harinya setelah menerima soal, yang aku kerjakan pertama kali adalah untuk soal hitungan maka kubuka lembar paling akhir. Dan betapa terkejutnya aku karena soal2 itu sangat berbeda dengan yang kami pelajari sebelumnya. Lalu aku pun membuka lembar pertama untuk mengerjakan soal teori. Dan betapa terkejutnya juga saat menyadari semua soal itu sungguh amat berbeda dengan yang kami pelajari karena tidak ada satupun soal yang persis dan bahkan bahasannya pun berbeda. Aku dan Zizah pun saling pandang dan terkejut saat menyadari itu semua. Lalu tetap aku kerjakan dengan bantuan Tuhan dan memang soal2 itu merupakan soal mengenai pekerjaan ku sehari2 seperti Contacted Rate, Ratio Uncontacted, dan teman2nya. Semua memang kupasrahkan pada Tuhan. Dan, malam yang ditunggu2 pun datang juga. Acara Gala Dinner selalu dinantikan karena dengan acara ini maka kita tahu, siapa pemenang dari ICCA 2013 dan perusahaan mana yang menjadi Grand Champion tahun ini.

Harapan tidak selalu menjadi kenyataan, itulah yang terjadi dan kurasakan. Dan memang untuk tahun ini aku belum beruntung dan belum berkesempatan untuk mempertahankan gelar Bronze yang tahun sebelumnya memang sudah kuraih. Zizah yang meraih medali Silver. Semua orang terkejut melihatnya, terlebih teman2 dekatku dan juga mentor2ku. Aku pun tak lupa memberi ucapan selamat dengan senyum yang paling lebar dan tulus yang kupunya sambil cipika-cipiki. Zizah pun terlihat tidak enak dengan sikap ku ini. Dan menurut aku pun menang atau kalah tidak masalah karena semua yang mengikuti acara ini untuk mewakili perusahaan pun memang sudah menjadi pemenang. Bukan hanya pemenang bagi unitnya masing2, yang paling utama adalah menjadi PEMENANG ATAS DIRINYA SENDIRI, berhasil mengalahkan rasa pesimis, takut, khawatir, dan yang lainnya. Lalu setelah acara pun aku memberikan jabatan tangan pada Bu Iin selaku Division Head kami, dan mengucapkan permohonan maaf. Dia pun mengatakan, "Ga apa2 Vero, masih ada tahun depan. Kamu udah jadi pemenang kok buat kami." aku pun hanya bisa tersenyum dan cukup terenyuh mendengar beliau berbicara seperti itu. Lalu aku pun pergi ke belakang untuk mencari Mas Widi dan Kak Emma yang memang menjadi mentor utamaku. Aku melakukan yang sama seperti saat bertemu Bu Iin. Dan tak lupa aku pun melakukan jabat tangan juga permohonan maaf pada Mas Sugeng yang sudah memberikan banyak ilmu untuk teori persiapan tes tertulis, dan juga Mas Koko buat masukannya. Mereka pun mengatakan hal yang sama seperti yang Bu Iin ucapkan. dan yang membuatku kaget adalah ketika aku bersama Mas Widi, dia menoleh ke arah Mas Koko dan berucap "titipan yah?" lalu Mas Sugeng pun menjawab "kayaknya". Aku tidak mengerti maksud perkataan mereka pada awalnya. Saat pulang ke kosan, kebo melihatku dengan tatapan yang tidak biasa, aku pun bertanya kenapa dy menatapku seperti itu. Kebo bertanya, "yg menang selain Zizah dari divisi retail siapa?" Aku pun menjawab ada Fadil alias alay yang memang bagus saat presentasi. Lalu kebo pun langsung mengusap kepalaku dan mengatakan "sabar ya, kamu udah jadi pemenang kok buat aku, buat hatiku." Aku pun langsung tersenyum dan kami diam untuk sesaat sambil menonton tivi. Lalu kebo gusar dan mengutarakan apa yang dirasakannya dan sudah aku duga ada yang mengganjal dihatinya. Ternyata dia mengatakan kalau dy sudah menduga yang menang kedua orang itu sedangkan yang lainnya tidak menang. Dan kebo pun menduga bahwa ini permainan dari managernya yang notabene sahabat si ketua ICCA. Aku kaget dan tidak menyangka apa mungkin yang diutarakan kebo itu benar? Kalau pun benar, apa tujuannya? Mengapa tega seperti itu? Namun setelah beberapa hari, aku pun mengetahui jawaban atas semua pertanyaan itu. Semua jawaban itu didapat dari Mas Sugeng yang penasaran banget sama hasil nilai aku yang begitu kecil. Padahal dari segi penilaian simulasi dan segi presentasi banyak yang memilih aku ketimbang Zizah. Lalu Mas Sugeng meminta video rekaman ke panitia saat aku presentasi dan juga Zizah. Kemudian jelas terlihat Mas Sugeng langsung share video-video tersebut ke "pejabat" lain Indosat untuk memberikan komentar, dan memang komentar mereka sama dengan Mas Sugeng. Saat bertemu dengan Mas Sugeng di lobby, beliau langsung menginformasikan kalau penilaian ICCA itu tidak murni dan direkayasa. Beliau menduga kalau nilai aku dan Zizah ditukar, dengan asumsi sama-sama dari Indosat jadi jika ditukar pun ga masalah. Betapa terkejutnya aku saat mendengat ini dari Mas Sugeng. Dan ternyata dugaan itu memang benar adanya setelah beliau tanya panitia sana-sini. Termasuk juri vote lock yang ada di ruangan saat kami presentasi.

Seolah memang tidak percaya dengan semua ini, dan ga habis pikir kenapa seperti ini. Sesaat dalam doaku tercurahkan semua rasa sedih, kesal, kecewa yang sangat dalam. Aku pikir ICCA merupakan ajang bergengsi yang jujur dan bersih, ternyata aku salah dan aku menyimpulkan "bussiness is bussiness". Dan aku pun bertanya apakah setiap bisnis selalu ada kecurangan. Rasa kecewaku terlebih karena selama ini aku tidak pernah sekali pun mengganggu orang, aku tidak pernah berbuat jahat pada orang, aku pun bertindak tidak pernah berbuat curang, tapi kenapa aku mengalami seperti ini? Sesaat muncul rasa kecewa karena selama ini sudah berusaha dan selalu menjadi orang baik ternyata yang didapat seperti ini. Dugaan itu juga tak bisa kupungkiri bohong jika seorang maestro ICCA sekaliber Mas Sugeng yang turun tangan sendiri dan menginformasikan seperti itu. Sesaat bertanya kepada Tuhan "Kenapa kayak gini Tuhan? Apa aku kurang menyenangkan hatiMU dengan menjaga sikap untuk sesamaku? Apa aku tidak menjadi umat yang baik?" Semua pertanyaan memang ku lontarkan dan selang beberapa hari seolah Tuhan menjawab pertanyaanku dan berbisik pada Kebo, Mba Linda, dan Mama untuk menyampaikan kalau ini semua memang rancanganNYA untuk membuatku kuat dan tegar, setegar batu karang. Dan Tuhan sedang menguji kesabaranku untuk menaikkan "level"ku.

Aku tetap berusaha positif thinking dan bersikap biasa juga tetap tersenyum dan ceria seperti biasanya, karena banyak orang yang memang membutuhkan keceriaanku. Dan aku mengerti kenapa sejak malam penghargaan itu Fadil, terutama Zizah menghindari tatapan mataku saat berbicara, atau berpapasan denganku. Dan aku tau apa yang menyebabkan mereka menang namun terlihat membawa beban yang sangat berat, tertawa tapi terlihat menyembunyikan kepahitan yang teramat sangat.  Aku juga tahu kenapa setelah itu Pak Andi sang ketua ICCA seperti tidak enak hati dan menghindari berpapasan denganku dan tidak menatap mataku, juga alasan mengapa dy begitu peduli dengan mengundangku untuk hadir dalam rapat guna untuk membuat acara reuni besar bagi para peserta ICCA dari awal berdiri namun tidak mengundang Zizah dan Fadil sekalipun mereka menang. Dan aku, walaupun tidak mendapat kemenangan itu, aku sangat puas dengan apa yang kudapat karena aku mengerjakan semua sendiri tanpa bantuan orang lain selain campur tangan Tuhan dimulai dengan mencari tema presentasi, pokok permasalahan yang akan dijabarkan, membuat slide, sampai cara bagaimana untuk menyampaikannya. Dan aku tidak merasa sedih sekalipun aku tidak menang, karena aku tahu bahwa akulah yang menjadi PEMENANG dihati semua orang yang sudah mendukung dan mensupport aku sejauh ini sampai mengantarku ke pintu ruang presentasi. Aku sangat berterima kasih dan bersyukur pada Tuhan yang sangat sayang padaku dan menunjukkan bahwa banyak orang yang sangat menyayangiku. Lagu tema dari mba Linda terngiang selalu di telingaku dengan rasa syukur ku yang sangat dalam "Malaikat juga tahu, siapa yang jadi pemenangnya..."
Dan berikut adalah foto-foto ICCA 2013







Foto terakhir ini adalah foto favorit ku dan ucapan terima kasih terdalam special untuk all my supporter. You're Rock Guys!!! 

Campione...campione..ole..ole..ole.. 
Vero...prok3x.. 
Vero...prok3x..
Vero...prok3x..

Selalu terngiang kata-kata itu dari awal presentasi sampai akhir presentasi seolah menemaniku dan mengatakan "hei, we are here..dont worry..calm down...take a deep breath, and...FIGHTING!!" Bahkan sampai saat ini pun tetap membekas untuk support dan semangat mereka yang tak pernah padam dan berhenti untuk selalu menyemangatiku. Makasih ya all, i love you all... God bless you..^_^





Monday, February 4, 2013

Bronze = Singapore

Well....ini masih lanjutan post yang sebelumnya. Karena gw dapet Bronze maka gw dapet reward untuk free trip 3D2N at Singapore...Wuaaaaooow...Luar biasa banget apa yang udah Tuhan rancang buat gw dalam rencanaNya. Sebelum pergi ke Singapore, banyak kejadian yang lucu dan buat selalu tertawa. Yaaa..walaupun semua yang mewakili Indosat di ICCA ga bisa ke Singapore bareng. Cukup lucu dan bikin gw senyum penuh syukur dan sedikit mengerti rencana Tuhan. Disini gw baru bisa liat orang2 yang emang selama ini udah meremehkan gw. Ada yang bilang "lo jadi best itu kan karena emang di unit lo udah ga ada orang lagi, pada anak baru semua." Cukup kesal mendengarnya, gw hanya senyum aja buat menanggapi perkataan itu. Hanya gw dan Tuhan yang tau usaha gw sesungguhnya dan beberapa orang aja yang emang melek yang tau dan mengacungi jempol dengan kerja keras gw. Setelah satu perusahaan tau mengenai pemenang ICCA, disini gw dikasih tau sama Tuhan siapa yang menjadi teman sebenarnya/teman sejati yang memang memiliki perasaan tulus sama gw untuk berteman, dan mana yang cuma pura2 atau bahkan penjilat. Dan untuk kesempatan seperti ini gw sangat bersyukur sama Tuhan. 

Lanjut ke pembagian uang saku dari kantor. Ini ceritanya lucu banget. Di suatu siang kami (gw, Bang Ardi, Kak Linda, Kak Jole, dan Fadil alias alay) dipanggil buat ngumpul di satu ruangan. Disini kita bercanda, tertawa bersama seorang Division Head (DH) Customer Service Officer bernama Ibu Iin yang sudah membawa dan mengurusi kami selama jadi peserta ICCA. Umurnya sekitar 50an, namun ibu satu ini penuh enerjik sekali. Ternyata Bu Iin yang banyak disegani karyawannya ini merupakan seorang ibu yang memiliki selera humor yang sangat tinggi, friendly, dan funky, pokoknya asyik banget. Salah satu keuntungan ikut ICCA bisa bercanda dengan salah satu petinggi Indosat yaitu beliau tanpa ada batas. Karena beliau dari awal pun sudah wanti2 untuk bercanda ga boleh ada batas kecuali memang urusan kantor. Disini yang membuat kami semua tertawa Bang Ardi. Secara Bang Ardi merupakan karyawan yang sangat aktif dengan berbagai organisasi di Indosat ini. Dan beliau pun lebih dulu dekat dengan Bu Iin sampai2 kami bisa dengan jelas melihat kalo Bu Iin sangat sayang sama Bang Ardi layaknya anaknya sendiri. Daaaan...sampai2 ada lho yang iri disayang Bu Iin. Awalnya kami udah tau mau dibagiin uang saku, namun Bu Iin, Mba Dira (selaku bendahara), dan Mas Nugie (selaku Manager otsource). Tapi Bu Iin bercandain abang dan dengan logat bataknya itu, Bang Ardi membalas cengan Ibu dan pastinya membuat kami tertawa terbahak2. Well, uang saku yang dikasih cukup banyak yaitu Rp 1.800.000 termasuk untuk airport tax. Lumayan kalo dituker ke dolar Singapore bisa dapet 240 dolar Singapore. 

Setelah membuat paspor yang memang banyak cerita lucu dan serunya, berkumpullah kami yang ingin pergi ke Singapore di kantor untuk bermalam. Secara, pesawat take off jam 6.00 otomatis harus udah nyampe di bandara jam 4.00 karena memang waktu yang diberikan seperti itu untuk boarding. Pagi2 buta sekitar jam 2.00 kita semua bangun untuk mandi dan siap2. Taxi datang jam 3.00 langsung kita menuju bandara. Sesampainya di bandara untuk rombongan ICCA baru ada beberapa orang yang dateng. Ternyata ICCA menggunakan jasa travel dengan Leader Tour bernama Kak Loli. Setelah semua diberikan pada kak Loli, maka passport dipegang sendiri dan juga tiket pesawat. Rencana awal kami naik pesawat JetStar. Kami nunggu di ruang tunggu bandara Soetta terminal 2E, ternyata ada kendala pesawat kami delay sampai jam 09.15 lalu karena otomatis kami belum sempat sarapan, maka kami pun sarapan dan free. Setelah sarapan kami kembali lagi ke ruang tunggu. Anyway, ternyata kabar yang kami dengar lagi ini buruk yaitu delay lagi sampe jam 11.45. Semua peserta dan penumpang protes keras, lalu Kak Loli dan Pak Andi (ketua ICCA) berdiskusi untuk pindah pesawat saking kesalnya. setelah pindah pesawat yang katanya take off jam 10.15 ternyata harus mengalami delay lagi sampai jam 14.45 semua protes, lalu ada salah satu peserta ICCA bernama Mas Iwan yang karyawan Infomedia panas dan ngamuk dengan kejadian ini karena merasa ditelantarkan dan tidak ada tanggung jawab dari pihak Soetta. Jangankan snack/makanan, minum aja kita ga dapat. Padahal ada UU yang menyebutkan kalau pesawat delay sampai 3 jam maka penumpang berhak mendapat snack. Akhirnya kami dapat makan Hokben, entah dari travel atau dari pihak bandara. Setelah makan siang bersama, yang membuat kami para peserta saling kenal dan akrab satu satu sama lain dan kebersamaan yang terjalin, maka Pak Andi dan Kak Loli memutuskan kami jadinya naik GARUDA INDONESIA daaaaaan....yang tadinya di jadwal hanya 3D2N menjadi 4D3N. Wuaaaaaw..amazing..funtastic...ternyata delay membawa berkah saudara2...hahahahaha....sesuatu yaaaaaah...kami take off jam 13.50 dan sampai di Changi Airport jam 16.15 perjalanan hanya 1 jam 45 menit dan perbedaan waktu Indonesia dan Singapore 1 jam lebih cepat dari Indonesia. Daaaaaan...inilah wajah2 kami...(yang atas di Soetta yang bawah di Changi)


Sesampainya di Singapore, kita tetep benchmarking dengan mengunjungi salah satu perusahan terkenal yaitu CISCO. Benchmarking ini menarik sekali. Walaupun kami udah capek banget, tapi ga terasa karena yang presentasi 3 orang yang sangat lucu dan ga ngebosenin. Di CISCO kami mengetahui banyak hal. Mulai dari mendengar recording agent seluruh dunia maupun bagaimana cara membuat reportnya. Saat sampai di perusahaan besar itu, kami disambut dengan secangkir kopi starbucks yang bisa kita pilih rasanya (ada rasa cappucino, moka, original, latte, dll) plus ditambah 1 roti yang lumayan besar dan cukupmengenyangkan entah apa merknya, berhubung sudah pada kelaperan, maka kami sambil menyimak sambil ngemil2. Ada 3 orang yang presentasi dan menjelaskan mengenai aplikasi terbaru mereka yang membuat kita kagum. Karena mereka bisa mengambil data recording dari Negara lain. Dan mereka membuat program agar agent bisa mempunyai tampilan yang berbeda di setiap PC yang bisa mencerminkan kreativitas para agent. Sambil benchmarking, kami disuguhi segelas starbucks dan sepotong roti. Pulang dari benchmarking kembali ke hotel dan istirahat untuk acara esok hari.

Hari kedua, dimulai dengan sarapan di hotel Fragrance Bugis dengan menu nasi goreng tanpa kecap dan sosis goreng yang rasanya juga lumayan. Setelah sarapan, mulai untuk benchmarking yang kedua. Tempat kedua kita untuk benchmarking adalah Verizon. Disini kita dijelaskan bahwa tugas agent sangat banyak. Setiap agent mempunyai 2 monitor computer untuk mendukung pekerjaan mereka yang gunanya untuk chat, email, outbound dan juga inbound. Agent disini semua lulusan IT. Dan mereka menangani keluhan atau request mengenai system untuk perusahaan yang ada. Selain tugasnya banyak, ternyata manager mereka juga ngasih reward yang ga tanggung2. Untuk best agent mereka berikan IPAD, ada juga IPOD, dan voucher. Ga Cuma itu, mereka punya 1 program untuk memberikan agent sebungkus coklat take it. Dan bagi agent yang mendapat coklat itu maka agent tersebut mendapatkan waktu untuk istirahat lebih lama dibandingkan yang lain. Setelah benchmarking di Verizon, kita meluncur langsung ke Universal Studio Singapore (USS). HUwaaaaaaaa…seneng bangeeeet, seru, puas, gokil, pokoknya TOP bgt deh. Bener2 luar biasa, seharian kita dikasih kesempatan untuk bermain di USS sampai jam 18.00 waktu setempat. Yang paling berkesan adalah wahana TRANSFORMER yang merupakan wahana paling baru disana. Vero, kak Jole, bang Ardi, dan Alay alias Fadil sampe 3 kali menikmati wahana itu. Transformer ini 3D, kalo di dufan mirip kayak Perang Bintang tapi yang ini seru banget. 1000 kali lebih seru dari Perang Bintang, hehehehe…ada 1 kejadian lucu disini. Wahana ini kan 3D, otomatis kita semua pake kacamata 3D dong. Ada 1 orang rombongan kami, namanya mas Ferry (beliau dari Pertamina) saat selesai main wahana ini kan kami mengembalikan kacamata 3D di satu gentong yang lumayan gede, dan mas Ferry salah mengembalikan kacamata. Karena yang dikembalikan adalah kacamata minus dy bukan kacamata 3D. Serentak semua tertawa dan dia pun panic sambil memanggil heboh petugas disana yang direpotkan untuk mengambil kacamata minusnya itu. Melihat kejadian inipun petugas disana tertawa dengan ulah kami. Setelah itu, gw, Kak Linda, kak Jole, Bang Ardi, Alay, dan Mba Wulan (rombongan dari indosat) menikmati 1 wahana, tapi lupa namanya, itu semacam jetcoaster kecil. Dan gw duduk sama Alay (Fadil), dari awal Alay emang bilang ga mau naik wahan ini karena dy takut. Terus karena dipaksa, mau ga mau dy pun pasrah. Pas mulai jalan lalu berbelok, naik dan turun, gw ga bisa berhenti ketawa ngeliat muka Alay pucet dan teriak2 ga jelas. Secara Alay kan ga bisa diem yah alias pecicilan, ga punya malu, dan rame sendiri, istilahnya selalu bikin orang ketawa dengan ke-alay-an dy, sekarang liat dy teriak2 ketakutan ditambah muka pucetnya alhasil ngakak dong. Dan untuk bermain di USS kita semua puas banget, capek pun ga dirasa saking excitednya. Setelah bermain, kami pun memutuskan membeli oleh2 souvenir untuk semua yang udah mensupport kita mulai dari pembekalan ICCA sampai kita ada di Singapore ini. Banyak pilihan souvenir yang bagus2 dan lucu2. Pulangnya sampai hotel, geng rusuh (gw, Bang Ardi, Kak Jole, Alay, Mba Wulan) langsung taruh tas di kamar dan langsung meluncur ke Bugis Street untuk membeli oleh2 buat unit, spv, teman, dan keluarga. Setelah itu Alay dan Bang Ardi terpisah dan menghilang. Dicari ga ada, karena takut mereka nyasar, alhasil kita trio cewek manis dan lucu menunggu mereka di luar agar bisa ketemu langsung. Agak lama nunggu mereka dang a ketemu, akhirnya kita pulang. Dan saat sampai di hotel, ternyata 2 cecunguk itu udah duduk manis di kamarnya. Ngamuk lah kita para cewek. Keesokan harinya city tour. Kami mengunjungi Chocolate Factory, Esplanade, Marlion Park, Mustofa, China Town, Orchard, dll yang dipandu tour guide bernama Mr Muhammad. Beliau berasal dari India dan sudah 7 tahun menjadi tour guide disana. Beliau juga menjelaskan sedikit sejarah mengenai Singapore, peraturan hukum disana, dll. Saat di Orchard, kami teringat pesan Kak Emma untuk mencoba es potong 1 dolar. Dan hasilnya Vero sampai 4 kali beli dan diketawain yang jual. Disana ada satu took/shop yang unik namanya Sex Toys, dan isinya pastinya berkaitan sama sex. Lucu dan aneh2 juga siy barang2nya. Pulangnya, kami geng rusuh langsung meluncur lagi ke Bugis Street lagi untuk membeli yang kurang. 


Keesokan harinya kita hanya setengah hari di Singapore karena akan kembali ke Jakarta, dan acaranya adalah acara bebas. Lalu kami geng rusuh yang ga ada capek dan matinya, pergi lagi ke Mustofa untuk menghabiskan dolar yang tersisa terutama untuk yang koin-koin. Sampai kami pun masing2 mengumpulkan koin-koin sen kami jadi satu dan kami mendapat coklat…horaaaaay…lumayaaaaaan…hehehehehe…pulang ke hotel, packing terkahir dan kita check out lalu meluncur ke bandara dan kembali ke Jakarta. Rombongan ICCA pada geleng2 melihat kami yang selalu jalan truuuuuuzzzzz…hahahahahahaa… Pokoknya kesannya itu AMAZIIIIIIIIIIIING banget… Ini contoh foto-fotonya. Sebenernya siy masih banyak karena kami semua narsis dan selalu update dp di BBM. Hahahahahaha…


Sebenernya masih banyak banget foto2 yang mau diupload...tapi udah di upload di FB yah...kalo mau liat2 silakan liat foto2 yang ada di fb gw...sebenernya dari perjalanan ini ada satu yang sangat disayangkan. Karena sibuk belanja buat oleh2 pada malam hari, alhasil kita ga foto2 di pemandangan Singapore saat malam hari yang lebih menakjubkan. Tapi nanti kalo dikasih kesempatan untuk balik ke Singapore lagi mau balas dendam buat jalan2 di waktu malam dan narsis pastinya. hohohoho...