Tuesday, June 23, 2015

Part 2

Hello, Mr. Hello..

Ada yang berbeda dengan Mr. Hello akhir-akhir ini. Entah ini hanya perasaan aja atau emang kenyataannya berbeda. Wait. Ada yang ingin diceritakan lebih dulu mengenai seseorang yang bernama Galih. Siapakah Galih? Galih ini teman sekolahnya Mr. Hello sekaligus teman 1 kosan Mr. Hello. Singkat cerita, suatu hari Galih menceritakan semua hal mengenai dirinya sama gw. Jujur setelah mendengar kisah hidupnya, gw kaget dan ngerasa Galih akan menjadi seseorang yang hebat dan kuat, sama kayak Mr. Hello. Kerasnya hidup Galih sudah merasakannya mulai awal masuk SMP. Waaaw..gw aja ga pernah merasakan dan mengalami kayak apa yang dirasakan Galih, membayangkan pun ga pernah. Galih udah gw anggep kayak adek gw sendiri. Banyak kesamaan gw sama dy terutama password unlocked HP kita sama. Galih udah gw anggep kayak adek gw sendiri, gw bisa ngbrol dan sharing apapun sama dia. Suatu saat pas lagi ngobrol sama Galih, tiba2 muncul pertanyaan yang bikin gw kaget. "Kak, pernah ga sedikit aja ngeliat Mr. Hello itu sebagai Mr. Hello bukan karena dia mirip?" Agak kaget juga siy ditanya hal kayak gini. Dan dengan pasti juga tegas gw jawab pertanyaan itu "Iya Lih. Gw liat dy sebagai dy bukan karena dy mirip. Awalnya emang gw ngeliat mirip, semakin gw mengenal dy itu beda banget sama Mbot. Amat sangat jauh berbeda. Mr. Hello jauh lebih baik dari Mbot. Jauh..amat jauh lebih baik dari Mbot." Saat gw awab itu, Galih langsung menatap gw tajem dengan matanya itu. Dan setelah mendengar jawaban itu, dy senyum penuh arti yang ga bisa gw artikan apa maksud dari senyuman itu. Hari pun berlalu begitu cepatnya, dan gw pun disakiti lagi plus dibikin nangis lagi sama Kebo. Lelah, amat sangat lelah dan sakit rasanya sampai ga bisa diungkapkan dengan kata-kata. Gw saat itu butuh teman untuk berbagi, gw coba hubungi Mr. Hello tapi HPnya mati mungkin karena lowbat . Gw coba juga hubungi Dean dan ga diangkat mungkin sudah tidur. Gw coba hubungi Galih dan dy nemenin gw dengan sabar, dengerin cerita gw dan dia pengen nyamperin gw saking gondok dan gregetannya cuma udah terlalu malem dan ga ada angkot, jadilah gw cerita melalui phone. 

Thursday, June 4, 2015

Hello..

Hello..udah lama sekali tidak menyentuh blog ini..Huwaaaaaaaa..banyak banget peristiwa dan moment yang terjadi. Mulai saat ini mungkin akan mengganti sapaan dengan "Hello" coz i love that word. Ada faktorny juga siy yang menyebabkan hal ini..hihihiihi..Setelah bersakit-sakit, lelah, dan semua perasaan yang ada untuk kebo, sepertinya 2 minggu ini teralihkan dengan Mr. Hello ^_^

Kalo biasanya fokus dan mengabaikan semua terutama HP saat bareng Kebo, 2 minggu ini disibukkan untuk agak fous dengan HP. Kenapa? Karena media chat internal kantor yang namanya SLACK inilah media ngobrol sama Mr. Hello. Awalnya melihat orang ini karena mirip banget sama Mbot, pria yang mampu dengan serakahnya menempati semua bagian di hati. Mungkin karena hidungnya yang mirip banget. Setelah ngobrol2 cukup banyak, barulah sadar kalau Mr. Hello ini bukan Mbot. Walaupun umur terpaut 9 tahun, Mr. Hello ini mempunyai sikap dan mampu berpikir dewasa bahkan lebih dari yang terpikirkan. Beberapa hal kecil tentang Mr. Hello :
1. Ulang tahunnya sama bulan September
2. Anak bontot dari 5 bersaudara
3. He is can play piano, guitar
4. Instrument dan spirit rock tipe musik kesukaannya
5. Milk lovers
6. Ga bisa makan seledri, bawang, sayur, seafood, tomat, makanan yang berlemak
7. Rendang lovers
8. Laki2 hebat yang menepati janjinya dalam 1 minggu ga ngerokok sama sekali
9. Pinter banget bahasa Inggrisnya
10. Pernah sangat dikecewakan sehingga membentuk diri untuk tertutup dari yang lain
11. Penggila Iron Man
12. Alergi sama yang namanya udang
13. Teman sharing yang sangat baik

Banyak hal mengenai Mr. Hello ini. See you...

Friday, January 16, 2015

Beautiful Rain

Hei..hari ini, saat ini jam 21.02 aku masih disini, masih dikantor di meja kerjaku. Cube tempat kerjaku saat ini sangat indah. Bukan karena barang2 yang ada tapi letaknya pas sebelah kaca di ketinggian gedung lantai 39 daerah Jakarta Barat. Saat ini hujan mengguyur dan membasahi bumi. Hujan yang sepertinya tidak terlalu deras namun sungguh indah. Aku bisa mendengar suara rintik-rintik hujan bersamaan dengan bunyi klakson mobil atau motor yang berlalu lalang. Yang terlihat saat ini adalah kaca yang cukup berembun karena air hujan membasahi bagian luar, dan aku dapat melihat jalan raya yang cukup dipadati mobil dan motor dari ketinggian lantai 39. Sungguh sangat membuatku makin jatuh cinta dengan hujan. Dan tiba-tiba entah kenapa aku mengingat 1 kejadian yang sebenarnya tidak terlalu bagus namun apabla diingat, kejadian itu sungguh romantis menurutku. Kejadian dimana kita berjalan menyusuri jalan bukan di trotoar yang telah disediakan namun di pinggir jalan sambil menunggu bis datang agar aku dapat pulang ke rumah. Sebelumnya pun aku sudah memperingatkan kita untuk berjalan di trotoar namun kamu meyakinkanku untuk tetap berjalan di pinggir jalan yang lumayan ramai motor dan mobil berlalu lalang dengan tujuan agar lebih mudah untukku jika bis itu datang. Sambil menggandeng tanganku kamu berjalan tepat 1 langkah di depanku. Ketika sesaat kamu melepaskan tanganmu yang menggandengku itu, ada motor yang menyerempet dan menyenggol tasku sehingga tali tasku menyangkut di stang motor dan aku pun terjatuh agak keseret. Spontan aku pun mengaduh dan memanggil namamu, dan kamu pun sungguh panik juga emosi dengan seorang bapak yang menabrak itu. Lalu kamu pun meyakinkan agar bapak itu bertanggung jawab dan membawaku ke RS terdekat untuk diperiksa karen dengkul kaki kiri sangat sakit, ngilu dan sungguh luar biasa sakitnya. Ketika sudah berada di UGD dan suster juga dokter selesai memeriksaku, sambil menunggu hasil rontgen kakiku, kamu menyuruh bapak itu untuk segera pulang karena kamu sangat marah dengan kejadian itu. Dan kamu pun menemaniku sambil membersihkan debu jalan yang ada di telapak tanganku. Tatapanmu tidak akan pernah aku lupakan saat itu. Kamu pun berkali-kali menanyakan apakah aku baik-baik saja. Dan aku pun meyakinkanmu untuk yang kesekian kalinya sambil tersenyum dan mengangguk pasti. Tatapan penuh rasa sayang, khawatir, dan sangat takut kehilangan, tatapan inilah yang aku lihat dari matamu. Kamu pun mencium keningku dan meyakinkan dirimu juga meyakinkan aku bahwa kamu sangat takut kehilangan aku dan minta maaf atas kejadian ini. Setelah pulang ke tempatmu, kamu pun meyakinkan aku bahwa kamu sungguh takut kehilangan aku dengan melakukan 1 hal yang membuatku percaya dan yakin akan rasa takut kehilanganmu juga begitu besar rasa sayang dan cinta yang kamu miliki untukku. Kamu pun menjaga aku semalaman sambil memelukku dan sesekali terjaga hanya untuk meyakinkan bahwa aku masih ada disitu. Terima kasih untuk rasa sayang dan cinta juga rasa takut kehilangan yang kamu miliki untukku. Aku sangat bahagia dan beruntung memilikimu. Aku pun merasa menjadi wanita yang sangat special malam itu. Namun, saat ini..masihkah ada rasa sayang dan cinta juga rasa takut kehilanganku sebesar seperti saat malam itu? Akankah aku merasakan hal seperti malam itu? Akankah ada seseorang selain kamu yang memiliki rasa sebesar atau melebihi rasamu padaku?