Hei..hari
ini, saat ini jam 21.02 aku masih disini, masih dikantor di meja
kerjaku. Cube
tempat kerjaku saat ini sangat indah. Bukan karena barang2 yang ada tapi
letaknya pas sebelah kaca di ketinggian gedung lantai 39 daerah Jakarta
Barat. Saat ini hujan mengguyur dan membasahi bumi. Hujan yang
sepertinya tidak terlalu deras namun sungguh indah. Aku bisa mendengar
suara rintik-rintik hujan bersamaan dengan bunyi klakson mobil atau
motor yang berlalu lalang. Yang terlihat saat ini adalah kaca yang cukup
berembun karena air hujan membasahi bagian luar, dan aku dapat melihat
jalan raya yang cukup dipadati mobil dan motor dari ketinggian lantai
39. Sungguh sangat membuatku makin jatuh cinta dengan hujan. Dan
tiba-tiba entah kenapa aku mengingat 1 kejadian yang sebenarnya tidak
terlalu bagus namun apabla diingat, kejadian itu sungguh romantis
menurutku. Kejadian dimana kita berjalan menyusuri jalan bukan di
trotoar yang telah disediakan namun di pinggir jalan sambil menunggu bis
datang agar aku dapat pulang ke rumah. Sebelumnya pun aku sudah
memperingatkan kita untuk berjalan di trotoar namun kamu meyakinkanku
untuk tetap berjalan di pinggir jalan yang lumayan ramai motor dan mobil
berlalu lalang dengan tujuan agar lebih mudah untukku jika bis itu
datang. Sambil menggandeng tanganku kamu berjalan tepat 1 langkah di
depanku. Ketika sesaat kamu melepaskan tanganmu yang menggandengku itu,
ada motor yang menyerempet dan menyenggol tasku sehingga tali tasku
menyangkut di stang motor dan aku pun terjatuh agak keseret. Spontan aku
pun mengaduh dan memanggil namamu, dan kamu pun sungguh panik juga
emosi dengan seorang bapak yang menabrak itu. Lalu kamu pun meyakinkan
agar bapak itu bertanggung jawab dan membawaku ke RS terdekat untuk
diperiksa karen dengkul kaki kiri sangat sakit, ngilu dan sungguh luar
biasa sakitnya. Ketika sudah berada di UGD dan suster juga dokter
selesai memeriksaku, sambil menunggu hasil rontgen kakiku, kamu menyuruh
bapak itu untuk segera pulang karena kamu sangat marah dengan kejadian
itu. Dan kamu pun menemaniku sambil membersihkan debu jalan yang ada di
telapak tanganku. Tatapanmu tidak akan pernah aku lupakan saat itu. Kamu
pun berkali-kali menanyakan apakah aku baik-baik saja. Dan aku pun
meyakinkanmu untuk yang kesekian kalinya sambil tersenyum dan mengangguk
pasti. Tatapan penuh rasa sayang, khawatir, dan sangat takut
kehilangan, tatapan inilah yang aku lihat dari matamu. Kamu pun mencium
keningku dan meyakinkan dirimu juga meyakinkan aku bahwa kamu sangat
takut kehilangan aku dan minta maaf atas kejadian ini. Setelah pulang ke
tempatmu, kamu pun meyakinkan aku bahwa kamu sungguh takut kehilangan
aku dengan melakukan 1 hal yang membuatku percaya dan yakin akan rasa
takut kehilanganmu juga begitu besar rasa sayang dan cinta yang kamu
miliki untukku. Kamu pun menjaga aku semalaman sambil memelukku dan
sesekali terjaga hanya untuk meyakinkan bahwa aku masih ada disitu.
Terima kasih untuk rasa sayang dan cinta juga rasa takut kehilangan yang
kamu miliki untukku. Aku sangat bahagia dan beruntung memilikimu. Aku
pun merasa menjadi wanita yang sangat special malam itu. Namun, saat
ini..masihkah ada rasa sayang dan cinta juga rasa takut kehilanganku
sebesar seperti saat malam itu? Akankah aku merasakan hal seperti malam
itu? Akankah ada seseorang selain kamu yang memiliki rasa sebesar atau
melebihi rasamu padaku?
No comments:
Post a Comment